Rabu, 14 September 2011

PRT Indonesia Raih Diploma Atas Biaya Majikan di Malaysia

Kuala Lumpur - Sepasang suami istri berkebangsaan Malaysia membiayai penuh pendidikan diploma pembantu rumah tangga (PRT) mereka yang berasal dari Indonesia. Hal itu dilakukan pasangan tersebut untuk memperbaiki standar kehidupan TKI bernama Sarmini Muhyadi tersebut.

Tan Choo Tang (56) dan istrinya Wee Phooi Kuan (47) memutuskan untuk membantu Sarmini agar bisa menempuh studi manajemen di Universitas Terbuka Malaysia. Semua biaya pendidikan Sarmini ditanggung pasangan tersebut.

Upaya tersebut membuahkan hasil pada Juni lalu ketika Sarmini meraih gelar diplomanya. Bahkan saat ini wanita berumur 28 tahun itu menduduki sebuah posisi di perusahaan swasta di Indonesia.

"Kami tahu bahwa Sarmini punya banyak potensi untuk sukses karena dia pekerja keras," kata majikan Sarmini, Tan seperti dilansir harian Malaysia, The Star, Kamis (15/9/2011).

"Kami mendukung dia selama empat tahun sehingga dia tak akan menyerah," imbuh Tan. Dikatakannya, biaya pendidikan Sarmini selama empat tahun adalah sebanyak 5 ribu ringgit.

Atas upaya tersebut, majikan Sarmini mendapat penghargaan F&N Outdo Yourself Award (OYA) di negeri jiran itu. Keduanya termasuk di antara 7 orang yang menerima penghargaan tersebut. Mereka masing-masing mendapat hadiah uang sebesar 5 ribu ringgit, sertifikasit, piagam dan produk-produk F&N.

INACA: Tunanetra Tak Boleh Ditolak Naik Pesawat Asal Syarat Dipenuhi

Jakarta - Asosiasi maskapai nasional Indonesia atau Indonesia National Air Association (INACA) menegaskan penyandang cacat (difabel), termasuk tunanetra, tak boleh ditolak naik pesawat. Asal, persyaratan yang ditetapkan maskapai dipenuhi.

"Itu aturan maskapai masing-masing. Kalau sudah dikatakan difabel harus membawa pendamping, harus membawa pendamping. Kalau ada apa-apa, maskapai nanti memberitahukan ke siapa?" ujar Sekjen INACA Tengku Burhanuddin pada detikcom, Kamis (15/9/2011).

Ketika ditanyakan, apakah pendampingan penumpang tunanetra itu tidak bisa diserahkan pada flight attendant atau awak kabin, Tengku mengatakan memang ada awak kabin namun untuk keselamatan penumpang difabel, harus ada pendampingnya.

"Flight attendant nanti agak repot, karena harus konsentrasi, penumpang harus diperhatikan karena ada keterbatasan. Makanya perlu ada pendampingan supaya lebih baik. Kan fligth attendant tidak bisa mendampingi terus-terusan," jelasnya.

Bukankah di Pasal 134 UU Penerbangan disebutkan tentang perlakukan pada penyandang cacat, apakah menolak penumpang karena difabel tak melanggar UU tersebut?

"Tidak melanggar. Memang tidak boleh menolak untuk mengangkut orang-orang seperti tunanetra. Tapi kalau tidak ada pendampingnya itu masalah lain lagi. Itu seperti orang sakit, kalau nggak ada yang mendampingi seperti dokter, nggak boleh," jelas Tengku.

Deny Yen Martin Rahman, seorang penyandang tunanetra, kecewa karena tak diizinkan terbang oleh Citilink meski sudah membeli tiket. Pihak Citilink mengatakan penumpang difabel tunanetra itu datang 30 menit sebelum keberangkatan tanpa pendamping. Padahal di Contract of Carrier (COC) Citilink ada klausul penumpang dengan kebutuhan khusus diharuskan untuk membawa pendamping.

Menurut Citilink, petugas lantas mengajak Deny untuk berdiskusi. Petugas menjelaskan bahwa Deny tak bisa ikut terbang karena tak ada pendamping. Tapi Deny bersikeras. Petugas lantas menghubungi kantor pusat Citilink. Oleh kantor pusat, Deny diizinkan untuk terbang dengan didampingi pramugari.

Karena pesawat Deny terlanjur terbang, pihak Citilink pun akan menerbangkan Deny dengan pesawat berikutnya. Namun, Deny, telah meninggalkan bandara tanpa pemberitahuan.

Sedangkan dalam UU No 1/2009 tentang Penerbangan yang menjelaskan perlakuan penumpang difabel dijelaskan dalam Pasal 134 yaitu:

(1) Penyandang cacat, lanjut usia, anak-anak di bawah usia 12 (dua belas) tahun, dan/atau orang sakit berhak memperoleh pelayanan berupa perlakuan dan fasilitas khusus dari badan usaha angkutan udara niaga.
(2) Pelayanan berupa perlakuan dan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (1) paling sedikit meliputi:
a. pemberian prioritas tambahan tempat duduk;
b. penyediaan fasilitas kemudahan untuk naik ke dan turun dari pesawat udara;
c. penyediaan fasilitas untuk penyandang cacat selama berada di pesawat udara;
d. sarana bantu bagi orang sakit;
e. penyediaan fasilitas untuk anak-anak selama berada di pesawat udara;
f. tersedianya personel yang dapat berkomunikasi dengan penyandang cacat, lanjut usia, anak-anak, dan/atau orang sakit; dan
g. tersedianya buku petunjuk tentang keselamatan dan keamanan penerbangan bagi penumpang pesawat udara dan sarana lain yang dapat dimengerti oleh penyandang cacat, lanjut usia, dan orang sakit.
(3) Pemberian perlakuan dan fasilitas khusus sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dipungut biaya tambahan.

Pasal 135
Ketentuan lebih lanjut mengenai pelayanan berupa perlakuan dan fasilitas khusus diatur dengan Peraturan Menteri.

Bread, Love, And Dream (Korean Drama)

Drama ini dianggap menarik karena tidak hanya menyajikan mengenai cinta dan perebutan harta namun juga menghadirkan banyak pendatang baru sebagai aktor utamanya.
Cerita berawal dari rumah keluarga Go In Jong yang adalah pemilik dari sebuah perusahaan roti yang besar dan terkenal.
Mr Go sudah lama menikahi Seo In Suk namun mereka belum dikaruniai anak laki-laki.

Bread, Love, And Dream Drama
Karena merasa depresi, Mr Go mabuk-mabukan dan dengan tidak sengaja menghamili Mi Sun, pembantu yang mengurus kesehatannya.
Namun hal ini diketahui oleh istrinya. Merasa kesal mengetahui masalah perselingkuhan tersebut, In Suk akhirnya mengusir Mi Sun yang sedang hamil.
Tak hanya Mr Go, In Suk pun merasa depresi karena terus menerus ditekan oleh sang mertua agar bisa memiliki anak laki-laki.
Pada sebuah kesempatan, In Suk akhirnya selingkuh dengan pengawal pribadinya, Han Seung Jae. Dan akhirnya ia dinyatakan positif hamil dan memiliki anak laki-laki.
Mi Sun kemudian melanjutkan hidupnya yang sederhana bersama anaknya yang diberi nama Kim Tak Goo. Sementara In Suk hidup dalam kemewahan bersama anaknya Go Maa Jon.
Tak Goo tumbuh menjadi anak miskin yang menyukai roti. Karena tidak punya uang, Tak Goo hanya bisa mencium aroma roti namun tidak bisa membelinya.
Kemudian salah seorang teman Tak Goo mengajak Tak Goo ke pabrik tempat ayahnya bekerja agar bisa mengambil roti sepuasnya.
Tetapi pencurian roti ini terbongkar oleh Mr Go bersama Maa Jon yang kebetulan sedang lewat. Dan di sini lah awal pertemuan dari Tak Goo dan Maa Jon, kedua anak yang tertukar posisinya.

Cerita pun bergulir. Tak Goo bertemu lagi dengan Mr Goo untuk membayar roti yang dicurinya. Presdir (Mr Go) sangat senang melihat sikap Tak Goo kecil. Setelah kejadian itu mereka terus bertemu. Bahkan Tak Goo tinggal di rumah keluarga Goo In Jong. Maa Joon semakin tidak senang dengan keberadaan Tak Goo yang dianggapnya menghalangi jalannya.
Bread, Love, And Dream
Kemudian terjadi satu hal yang merubah semua cerita. Tanpa sengaja In Suk, ibu kandung Goo Ma Joon bertengkar dengan sang nenek yang mengakibatkan kematian sang nenek.
Perbuatan tersebut terjadi karena sang nenek tahu jika Ma Joon bukanlah cucu kandungnya.
Mulai saat itu pulalah Ma Joon mengetahui posisinya yang bukan anak kandung dari kerajaan roti tersebut.
Karena sudah jenuh menyembunyikan jati dirinya, Ibu Kim Tak Goo, Mi Sun, akhirnya mendatangi Go In Jong, ayah biologis Kim Tak Goo dan membeberkan segala kenyataan bahwa Kim Tak Goo adalah darah daging Go In Jong.
Kedatangan Kim Tak Goo ke istana kerajaan roti tentu saja di tentang oleh istri In Jong. Terlebih lagi oleh Goo Ma Joon.
Setelah mengetahui kenyataan bahwa ia bukan anak yang sah, kehadiran Kim Tak Goo tentu saja merupakan ancaman baginya karena Tak Goo lah satu-satunya pewaris kerajaan roti tersebut.
Dalam hatinya, orang yang sangat ia benci adalah Kim Tak Goo. Sang pengawal, yang juga ayah kandung Maa Jon, juga senantiasa mengancam akan menghancurkan dan membuat sengsara ibu Kim Tak Goo jika Kim Tak Goo tidak patuh kepadanya.
Merasa nyawa ibu kandungnya terancam maka Kim Tak Goo mau bernegosiasi dengan sang pengawal untuk pergi dari rumah dan tidak akan kembali ke istana tersebut asalkan nyawa ibunya baik-baik saja. Namun ternyata Kim Tak Goo telah di bohongi. Setelah ia keluar dari rumah, ibunya ternyata tetap juga di culik.


Selama 12 tahun kemudian Kim Tak Goo mencari ibunya. Dan hanya satu petunjuk yang ia tahu untuk mencari jejak ibunya. Orang yang menculik ibunya adalah orang yang memilki tatoo di tangannya. Tatoo bergambar kincir angin. Hanya orang tersebut yang tahu di mana ibu kandungnya berada.
Suatu ketika Kim Tak Goo berhasil menemukan siapakah yang telah menculik ibunya . Namun sang penculik justru menangis karena ia tak berhasil menyelamatkan  ibu Kim Tak Goo saat ibunya terjatuh di sungai. Dan ia tak tahu bagaimana rimbanya sang ibu.

Akhirnya Kim Tak Goo bertemu lagi dengan Goo Ma Joon. Dendam Goo Ma Joon tetap saja membara. Karena Kim Tak Goo adalah orang yang selalu menghambat ambisinya. Mereka bertemu saat test penerimaan karyawan baru di sebuah pabrik roti. Kim Tak Goo pula yang menghalangi ia mendapatkan wanita yang ia sukai. Karena ternyata wanita tersebut lebih menyukai Kim Tak Goo. Dan persaingan pun dimulai…
Penasaran dengan kelanjutannya? Para penggemar Korea bisa sedikit bernafas lega.
Karena kini, film yang berhasil menjadi tontonan nomor satu di Korea ini akan ditayangkan oleh Indosiar mulai tanggal 20 Desember 2010. So, kita tunggu saja tayangan perdananya di Indosiar. (Angela Kartawijaya)

Dokter AS Pisahkan Kembar Siam dengan 1 Tulang Punggung

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth

Memphis, Kasus langka terjadi di Amerika Serikat, 2 bayi kembar siam terlahir dengan tulang punggung saling menyatu. Lewat operasi selama 13 jam nonstop, para dokter berhasil memisahkan tulang tersebut sehingga kedua bayi bisa hidup normal.

Kembar siam dengan tulang punggung menyatu atau pygopagus twins terbilang langka, karena hanya terjadi pada 15 persen kasus kembar siam di seluruh dunia. Kembar siam sendiri juga langka, diperkirakan hanya terjadi pada 1 dari 100.000 kelahiran bayi.

Kembar siam Joshua dan Jacob Spates asal Memphis merupakan salah satu kasus pygopagus twins terbaru, masing-masing memiliki kepala dan organ yang lengkap. Kelainannya hanya terletak pada tulang punggung yang menyatu di bagian ujung, sehingga keduanya hanya memiliki 1 anus.

 Sepanjang sejarah kota Memphis, kasus semacam ini baru terjadi 6 kali sehingga para dokter agak kesulitan untuk menanganinya. Beruntung kelainan ini terdeteksi sejak sangat dini, sehingga para dokter punya cukup waktu untuk mempersiapkan operasi pemisahan.

Kelainan pada kembar siam Joshua dan Jacob terdeteksi lewat USG pada usia kehamilan 24 pekan dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Anak Le Bonheur. Pada pekan ke-34, para dokter merencanakan operasi caesar dan akhirnya dilaksanakan dengan sukses pada 24 Januari 2011.

Sejak itu, tim dokter menyusun rencana operasi dengan sangat matang termasuk memasang kolonostomi untuk memudahkan kedua bayi dengan 1 anus ini melakukan buang air besar. Selang 7 bulan sejak dirawat di Intensive Care Unit (ICU), operasi pemisahan baru bisa dilakukan.

Operasi dilakukan secara gotong royong karena melibatkan begitu banyak ahli, mulai dari spesialis anestesi, perawatan anak, gawat darurat, bedah umum, perawatan bayi baru lahir (neonatus), bedah saraf, bedah tulang, keperawatan, bedah plastik, rehabilitasi medik dan bahkan pekerja sosial.

Dalam operasi yang memakan waktu 13 jam nonstop tersebut, tim dokter berhasil memisahkan tulang punggung dan sistem saraf di dalamnya. Para dokter juga menyempurnakan saluran pencernaan, khususnya otot anus yang sebelumnya menyatu dan masih dibantu kolonostomi.

"Bagi kami, keberhasilan memisahkan kasus serumit ini dengan tanpa ada kesalahan adalah torehan bersejarah di bidang kesehatan, khususnya di wilayah Memphis dan sekitarnya," ungkap Meri Armour, kepala rumah sakit Le Bonheur seperti dikutip dari Myfoxmemphis, Kamis (15/9/2011).

Anak Pemalu Dikategorikan Sakit Mental


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
Jakarta, Pedoman baru untuk mendiagnosis sakit mental tengah dikembangkan di Amerika Serikat. Para ahli khawatir penggunaan obat-obat psikotropika meningkat, sebab dalam panduan tersebut anak pendiam dan pemalu juga dikategorikan sakit mental.

Selama ini, anak-anak yang cenderung tertutup karena pemalu dinilai hanya perlu diberi dukungan agar lebih percaya diri. Dengan dimasukkannya sifat ini dalam kategori sakit mental, anak-anak pemalu akan membutuhkan lebih dari sekedar pendampingan tetapi juga pengobatan.

Tentu saja hal ini meresahkan para psikiater, karena obat-obat psikotropika seperti Ritalin dan Prozac akan semakin banyak digunakan. Tahun ini saja diperkirakan 650.000 anak usia 8-13 tahun sudah mengonsumsi Ritalin, jauh lebih banyak dibanding 20 tahun lalu yang hanya 9.000 anak.

Bahkan penelitian terbaru menunjukkan, anak-anak di bawah 6 tahun sudah mendapat obat ini untuk mengatasi Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Efek jangka panjangnya tentu mengkhawatirkan, sebab obat-obat semacam ini bekerja di sistem saraf pusat dan bisa memicu kecanduan.

"Dalam masyarakat yang selalu ingin hasil instant, penggunaan obat untuk mengubah perilaku tentu sangat menggoda. Namun ada banyak cara lain yang lebih aman meski memang butuh lebih banyak waktu dan energi," ungkap Kate Falon dari Association of Educational Psychologists, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (15/8/2011).

Cara lain yang dimaksud oleh Falon di antaranya mencakup terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy). Terapi yang dilakukan lewat pendampingan ini bisa mengatasi gangguan emosi, perilaku dan suasana hati tanpa harus mengandalkan obat.

Namun ketika sifat pemalu sudah dikategorikan sebagai sakit mental, maka kesannya akan lebih parah dari yang sebenarnya sehingga kecenderungan untuk memakai obat akan lebih tinggi. Seperti yang diatur dalam pedoman ini, anak yang pendiam dikategorikan sebagai gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder.

Anak yang menjadi pendiam dan cenderung menarik diri dari pergaulan setelah merasakan kehilangan juga dikategorikan sakit mental, yakni gangguan depresif atau depressive disorder. Bahkan anak yang tidak patuh pada orangtua punya sebutan tersendiri, yakni gangguan menentang peraturan atau oppositional defiant disorder.

tentangg saya :)

bersyukur tentang adanya perubahan..

cah cerewet yang..ayoe bwngt,pinter, putriNe ibukQ gitu..

memulai status baru sebagai mahasiswa di Bethesda :)

semangadd luarr biasaaaa ::)))))