Rabu, 14 September 2011

Anak Pemalu Dikategorikan Sakit Mental


AN Uyung Pramudiarja - detikHealth


img
Jakarta, Pedoman baru untuk mendiagnosis sakit mental tengah dikembangkan di Amerika Serikat. Para ahli khawatir penggunaan obat-obat psikotropika meningkat, sebab dalam panduan tersebut anak pendiam dan pemalu juga dikategorikan sakit mental.

Selama ini, anak-anak yang cenderung tertutup karena pemalu dinilai hanya perlu diberi dukungan agar lebih percaya diri. Dengan dimasukkannya sifat ini dalam kategori sakit mental, anak-anak pemalu akan membutuhkan lebih dari sekedar pendampingan tetapi juga pengobatan.

Tentu saja hal ini meresahkan para psikiater, karena obat-obat psikotropika seperti Ritalin dan Prozac akan semakin banyak digunakan. Tahun ini saja diperkirakan 650.000 anak usia 8-13 tahun sudah mengonsumsi Ritalin, jauh lebih banyak dibanding 20 tahun lalu yang hanya 9.000 anak.

Bahkan penelitian terbaru menunjukkan, anak-anak di bawah 6 tahun sudah mendapat obat ini untuk mengatasi Gangguan Pemusatan Perhatian dan Hiperaktivitas (GPPH). Efek jangka panjangnya tentu mengkhawatirkan, sebab obat-obat semacam ini bekerja di sistem saraf pusat dan bisa memicu kecanduan.

"Dalam masyarakat yang selalu ingin hasil instant, penggunaan obat untuk mengubah perilaku tentu sangat menggoda. Namun ada banyak cara lain yang lebih aman meski memang butuh lebih banyak waktu dan energi," ungkap Kate Falon dari Association of Educational Psychologists, seperti dikutip dari Telegraph, Kamis (15/8/2011).

Cara lain yang dimaksud oleh Falon di antaranya mencakup terapi perilaku kognitif (cognitive behavioural therapy). Terapi yang dilakukan lewat pendampingan ini bisa mengatasi gangguan emosi, perilaku dan suasana hati tanpa harus mengandalkan obat.

Namun ketika sifat pemalu sudah dikategorikan sebagai sakit mental, maka kesannya akan lebih parah dari yang sebenarnya sehingga kecenderungan untuk memakai obat akan lebih tinggi. Seperti yang diatur dalam pedoman ini, anak yang pendiam dikategorikan sebagai gangguan kecemasan sosial atau social anxiety disorder.

Anak yang menjadi pendiam dan cenderung menarik diri dari pergaulan setelah merasakan kehilangan juga dikategorikan sakit mental, yakni gangguan depresif atau depressive disorder. Bahkan anak yang tidak patuh pada orangtua punya sebutan tersendiri, yakni gangguan menentang peraturan atau oppositional defiant disorder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar